Senin, 30 April 2018

Kuala Lumpur dan sekitarnya

Dear Mondo Gascaro,

Berikut ini sejumlah rekomendasi oleh saya untuk menikmati Kuala Lumpur. Selamat menikmati tiga minggu di Malaysia.

Transportasi publik di Kuala Lumpur menjadi menyenangkan dengan hadirnya MRT. Dari KLIA naik bus ke KL Sentral, cara paling murah dan tetap nyaman untuk ke pusat bandar.  Setibanya di KL Sentral bisa langsung naik LRT atau MRT, tidak lupa beli es krim Milo di kedai terdekat yang juga menyediakan money changer dengan rate yang lebih baik ketimbang di KLIA. Lanjut top-up MyRapid Touch ‘n Go, kartu untuk memudahkan menggunakan transportasi publik selama di Kuala Lumpur. 

Tinggal di pusat Bandar adalah pilihan yang terbaik, saya biasanya memilih tinggal di daerah Chinatown, kawasan Petaling Street, dekat dengan stasiun Pasar Seni, dan banyak hostel dengan harga terjangkau dengan kualitas yang layak. Jangan lupa memakai nomor lokal selama di Malaysia, sangat membantu untuk tetap berkomunikasi dengan kawan-kawan di Malaysia dan memantau kerjaan di Indonesia.

Makanan
  1. Chinatown - Petaling Street
Sarapan di kopitiam adalah yang terbaik. Ada kopitiam yang halal dan dikenal di kalangan turis. Dari stasiun LRT Pasar Seni, berjalan kaki ke arah Medan Pasar untuk sarapan roti panggang srikaya dan kopi di Old Market Square Café. Kopitiam ini berhadapan dengan gedung art deco bercat putih tiga lantai yang menjadi kantor Freeform, penyelenggara creative art festival, Urbanscape. Gedung yang berlokasi di pojokan Jalan Hang Kasturi juga menjadi pilihan untuk melihat pameran yang berkaitan dengan isu perkotaan atau bergabung diskusi di Ruang yang dikelola oleh Think City, organisasi yang program-programnya adalah community-focused urban regeneration.

Sambil jalan-jalan di Chinatown, saya suka sekali minum soya milk yang dijual di pinggir jalan dan bir dingin dari minimarket di tengah teriknya Kuala Lumpur. Lalu ada satu gang yang menjual banyak favorit (ada yang non-babi juga), mulai dari laksa hingga yong tau foo, berlokasi di Lorong Bandar 20, cukup mudah ditemukan. Madras Lane Yong Tau Foo adalah yang terbaik (sepertinya halal).  


  1. Kampung Baru
Nasi lemak terbaik yang pernah saya coba ada di Kampung Baru, mulai berjualan dari jam 4 pagi hingga habis (biasanya habis jam 6/7 pagi), aku lupa namanya, coba tanya ke kawan-kawan Malaysia. Karena kamu akan di Malaysia sampai Ramadan, Kampung Baru menggelar bazaar Ramadhan setiap sore menjelang buka puasa, buas-buas yang dijual. Jangan lupa menikmati kue pelita, popular semasa Ramadan.

  1. Bukit Bintang
Naik MRT dari Pasar Seni ke Bukit Bintang untuk makan nasi ayam Hainan Chee Meng (halal!) sambil minum kopi susu.

  1. Kedai Mamak
Kedai Mamak (dikelola oleh Tamil muslim) paling banyak ditemui di KL, biasanya buka 24 jam atau setidaknya hingga tengah malam. Saya memilih kedai mamak yang menyajikan cheese naan, seringnya pergi ke RSMY. Jangan lupa pesan teh tarik kurang manis, ingat diabetes menghantui.

  1. TTDI
Kantor The Wknd bertempat di TTDI, perumahan dengan banyak kedai dan kafe yang cukup ok. Favorit ku adalah D’Cengkih yang menyajikan banyak masakan Johor (ini halal juga). Beragam kue yang menggiurkan dan masakan prasmanan yang bikin kalap. Makanan Johor mengingatkan saya dengan masakan Jawa yang beraroma Bugis-Melayu.


Tempat

  1. Zhongshan Building, hanya 10 menit berjalan kaki dari area Petaling Street. Kita akan bertemu dengan banyak anak muda Malaysia yang bergelut dengan literasi, musik, pengarsipan, kopi, bakery, dan design. Bangunan tiga lantai menyatukan toko musik Tandang Store dengan studio risograph dan perpustakaan.

  1. Ilham Gallery
Naik LRT ke Ampang Station, lalu jalan kaki 5 menit ke Ilham Gallery sambil menyaksikan Ampang Mall yang sudah ditutup demi pembangunan station MRT. Tengah berlangsung pameran “Patani Semasa” hingga 15 July 2018. Patani adalah wilayah Thailand yang didominasi oleh warga Melayu-Islam. Saya hanya mengenali satu nama partisipannya, Roslisham Ismail (ISE). Ilham Gallery memiliki art shop yang menjual merchandise seni dan souvenir Malaysia yang menarik, juga tersedia kopi dan teh untuk duduk santai setelah menikmati pameran.
http://www.ilhamgallery.com  

Toko buku
  1. Kinokuniya di Suria KLCC yang menyediakan banyak sekali buku berbahasa Inggris. Jangan lupa beli komik Lat, terutama yang judulnya Mat Som, menceritakan Kuala Lumpur tahun 1970an.  
  1. Gerakbudaya di Petaling Jaya untuk koleksi buku mengenai Malaysia dan Asia Tenggara (dalam bahasa Inggris dan bahasa Malaysia) dengan harga yang terjangkau. Tersedia buku LiteraCity yang memetakan karya sastra tentang Kuala Lumpur.
            http://gbgerakbudaya.com/home/

  1. Tintabudi di Zhongshan Building, menyediakan buku2 bekas berkualitas dalam bahasa Inggris. 
  1. Tengah berlangsung, Kuala Lumpur International Book Fair, hingga 6 Mei 2018 di PWTC (bisa naik LRT). Cari booth ITBM yang menerbitkan buku-buku klasik dan penelitian mengenai Malaysia dalam bahasa Inggris.
http://itbm.com.my/#default

Records store
Selain Teenage Head Records bisa pergi ke Amcorp Mall di Petaling Jaya (naik LRT ke Taman Jaya Station (Kelana Jaya Line) lalu jalan kaki ke Amcorp Mall), setiap akhir pekan (atau Minggu) ada bazaar records dan toys.

Rantepao, 30 April 2018

Anitha Silvia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar