Judul : Revolusi di Nusa Damai
Penulis : K'tut Tantri
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006 (cetakan kedua)
Penulis : K'tut Tantri
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama, 2006 (cetakan kedua)
seorang seniman wanita kulit putih berdarah inggris berkewarganegaraan amerika serikat, pada tahun 1932 memutuskan untuk pergi ke bali setelah melihat film "bali, surga terakhir". autobiografi wanita tersebut dibagi dalam 3 babak--bagi saya seperti dongeng. bagian pertama adalah melanglang buana dari amerika serikat ke bali, bagian kedua adalah masa pahitnya sebagai tawanan jepang, bagian ketiga adalah keikutsertaannya dalam gerakan pro-kemerdekaan indonesia.
buku ini dimulai dengan kisah perjalanan panjangnya menuju bali, setelah sampai di batavia, dia dibantu seorang anak pribumi bernama pito untuk sampai ke banyuwangi, akhirnya ia sampai dengan selamat di bali, kemudian dia sempat tinggal di hotel milik belanda di denpasar, tapi dia tidak betah disana, sebal dengan perilaku pejabat hindia belanda yang menyemoohnya karena dia memilih meninggalkan kenyamanan hotel dan akan tinggal di desa. dia bukan turis yang hanya menikmati keindahan alam, tinggal di hotel mewah, dan makan di restoran mewah juga. dia memutuskan menyusuri bali dengan mobil menuju pedalaman, dan akan tinggal dimanapun saat bensin habis. kebetulan bensin habis di depan pura, ada upacara disana, dia masuk untuk melihat-lihat, saat keluar pura, seorang bali memanggilnya, ternyata dia dipanggil oleh anak agung nura--anak raja, ternyata pura yang dimasuki adalah sebuah puri. sang raja memutuskan wanita tersebut menjadi anak angkatnya dan diberi nama k'tut tantri. dimulailah kehidupan k'tut tantri sebagai putri raja, belajar bahasa dan adat-istiadat bali, berpakaian kebaya, dia menyadari bahwa menjadi orang bali adalah takdirnya. namun karena tidak betah tinggal di istana, k'tut memutuskan tinggal bersama rakyat di desa, ikut merasakan kemiskinan rakyat, lalu dia membuat hotel di pantai kuta bernama swara segara yang ditujukan bagi turis yang ingin merasakan bali yang sebenarnya. lalu jepang menduduki indonesia, dan babak baru dimulai.
karena bali sudah diduduki angkatan udara jepang, k'tut tantri dan anak agung nura mengungsi ke jawa, k'tut tinggal di hotel oranje surabaya, nura keliling jawa ikut serta dalam gerakan bawah tanah untuk kemerdekaan indonesia. tidak lama, k'tut terlibat dalam gerakan bawah tanah tersebut, jepang mencurigainya, akhirnya dia ditangkap dan dijebloskan ke penjara di kediri dengan tuduhan sebagai mata-mata amerika. dalam penjara, dia mendapat siksaan berat, dipukuli, ditelanjangi, dan dibiarkan kelaparan, k'tut juga dituduh sebagai bagian dari gerakan bawah tanah kemerdekaan indonesia, tapi dengan kuat hati k'tut tidak membuka mulut mengenai gerakan tersebut. siksaan tetap diberikan setiap hari, k'tut merasa hampir mati, tapi hebatnya dia masih hidup dan dengan sabar melewati setiap siksaan. saat jepang kalah terhadap sekutu, k'tut dipindah ke rumah sakit, disana dia dirawat seorang dokter--teman nura. dia tidak sadar diri, k'tut melewatkan proklamasi kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 agustus 1945
setelah kedaannya pulih, pito yang sekarang menjadi tentara pejuang kemerdekaan, mengunjunginya dan mengajak k'tut untuk ikut bergabung memperjuangkan kemerdekaan indonesia. karena k'tut mencintai bangsa indonesia, akhirnya k'tut menjadi penyiar propaganda berbahasa inggris bergabung dengan bung tomo di radio pemberontakan, k'tut mewartakan kepada dunia mengenai perjuangan rakyat indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya, sementara bung tomo menyiarkan pidato-pidatonya yang membakar semangat rakyat untuk terus berjuang! kota surabaya saat itu dijatuhi bom oleh pasukan inggris, kota hancur, sangat kacau, dan tentu saja banyak orang sipil yang tewas, namun kenyataan tersebut tidak terdengar oleh dunia. karena pasukan inggris menduduki surabaya, k'tut dan pejuang lainnya harus berjuang secara gerilya, markas radio mereka di pegunungan, namun k'tut tantri tidak angkat senjata, ia anti-kekerasan, ia berjuang menyuarakan cita-cita indonesia merdeka kepada dunia internasional. karena ketenarannya sebagai pewarta radio pro-kemerdekaan, k'tut dipanggil menteri penerangan untuk bertugas di yogyakarta--saat itu ibukota republik indonesia, dia ditugaskan membuat pidato politik untuk soekarno yang akan disiarkan di radio, kemudian k'tut menjadi mata-mata untuk indonesia, berteman baik dengan amir syarifuddin, dan tokoh revolusi lainnya. di yogyakarta k'tut tinggal di hotel merdeka, selanjutnya dia dipercayai untuk bertugas ke singapura, australia, dan amerika serikat untuk memberikan ceramah dan informasi yang benar mengenai perjuangan rakyat indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. ternyata diluar negeri, namanya sudah dikenal karena siarannya mencengangkan dunia internasional, dan dia diberi julukan "surabaya sue".
kisah romannya dengan nura berakhir saat pito membawa kabar bahwa nura telah tewas dibunuh oleh gerombolan ekstrimis yang mengira nura terlalu kooperatif dengan belanda karena nura tidak mengambil jalan kekerasan terhadap belanda. k'tut tantri tidak bisa memakai senjata, dia memang tidak suka dengan senjata, tapi dia punya keberanian (dia juga punya anjing yang diberi nama berani), keberanian tersebut yang membuat dia bisa melewati semua rintangan hidup sebagai orang indonesia di jaman revolusi.
kisah romannya dengan nura berakhir saat pito membawa kabar bahwa nura telah tewas dibunuh oleh gerombolan ekstrimis yang mengira nura terlalu kooperatif dengan belanda karena nura tidak mengambil jalan kekerasan terhadap belanda. k'tut tantri tidak bisa memakai senjata, dia memang tidak suka dengan senjata, tapi dia punya keberanian (dia juga punya anjing yang diberi nama berani), keberanian tersebut yang membuat dia bisa melewati semua rintangan hidup sebagai orang indonesia di jaman revolusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar