Dear Mondo Gascaro,
Berikut ini sejumlah rekomendasi oleh saya untuk menikmati Kuala
Lumpur. Selamat menikmati tiga minggu di Malaysia.
Transportasi publik di Kuala Lumpur menjadi menyenangkan dengan
hadirnya MRT. Dari KLIA naik bus ke KL Sentral, cara paling murah dan
tetap nyaman untuk ke pusat bandar.
Setibanya di KL Sentral bisa langsung naik LRT atau MRT, tidak lupa beli
es krim Milo di kedai terdekat yang juga menyediakan money changer dengan rate
yang lebih baik ketimbang di KLIA. Lanjut top-up MyRapid Touch ‘n Go, kartu
untuk memudahkan menggunakan transportasi publik selama di Kuala Lumpur.
Tinggal di pusat Bandar adalah pilihan yang terbaik, saya biasanya
memilih tinggal di daerah Chinatown, kawasan Petaling Street, dekat dengan stasiun Pasar
Seni, dan banyak hostel dengan harga terjangkau dengan kualitas yang layak.
Jangan lupa memakai nomor lokal selama di Malaysia, sangat membantu untuk tetap
berkomunikasi dengan kawan-kawan di Malaysia dan memantau kerjaan di Indonesia.
Makanan
- Chinatown
- Petaling Street
Sarapan di
kopitiam adalah yang terbaik. Ada kopitiam yang halal dan dikenal di kalangan turis. Dari stasiun LRT Pasar Seni, berjalan kaki ke arah Medan
Pasar untuk sarapan roti panggang srikaya dan kopi di Old Market Square Café.
Kopitiam ini berhadapan dengan gedung art deco bercat putih tiga lantai yang
menjadi kantor Freeform, penyelenggara creative art festival,
Urbanscape. Gedung yang berlokasi di pojokan Jalan Hang Kasturi juga menjadi
pilihan untuk melihat pameran yang berkaitan dengan isu perkotaan atau
bergabung diskusi di Ruang yang dikelola oleh Think City, organisasi yang
program-programnya adalah community-focused urban regeneration.
Sambil
jalan-jalan di Chinatown, saya suka sekali minum soya milk yang dijual di
pinggir jalan dan bir dingin dari minimarket di tengah teriknya Kuala Lumpur.
Lalu ada satu gang yang menjual banyak favorit (ada yang non-babi juga), mulai
dari laksa hingga yong tau foo, berlokasi di Lorong Bandar 20, cukup mudah
ditemukan. Madras Lane Yong Tau Foo adalah yang terbaik (sepertinya halal).
- Kampung
Baru
Nasi lemak
terbaik yang pernah saya coba ada di Kampung Baru, mulai berjualan dari jam
4 pagi hingga habis (biasanya habis jam 6/7 pagi), aku lupa namanya, coba tanya ke kawan-kawan Malaysia. Karena kamu akan di Malaysia
sampai Ramadan, Kampung Baru menggelar bazaar Ramadhan setiap sore menjelang
buka puasa, buas-buas yang dijual. Jangan lupa menikmati kue pelita, popular
semasa Ramadan.
- Bukit
Bintang
Naik MRT dari
Pasar Seni ke Bukit Bintang untuk makan nasi ayam Hainan Chee Meng (halal!)
sambil minum kopi susu.
- Kedai
Mamak
Kedai Mamak (dikelola
oleh Tamil muslim) paling banyak ditemui di KL, biasanya buka 24 jam atau
setidaknya hingga tengah malam. Saya memilih kedai mamak yang menyajikan cheese
naan, seringnya pergi ke RSMY. Jangan lupa pesan teh tarik kurang manis, ingat
diabetes menghantui.
- TTDI
Kantor The Wknd
bertempat di TTDI, perumahan dengan banyak kedai dan kafe yang cukup ok. Favorit ku adalah
D’Cengkih yang menyajikan banyak masakan Johor (ini halal juga). Beragam kue
yang menggiurkan dan masakan prasmanan yang bikin kalap. Makanan Johor
mengingatkan saya dengan masakan Jawa yang beraroma Bugis-Melayu.
Tempat
- Zhongshan
Building, hanya 10 menit berjalan kaki dari area Petaling Street. Kita
akan bertemu dengan banyak anak muda Malaysia yang bergelut dengan
literasi, musik, pengarsipan, kopi, bakery, dan design. Bangunan tiga
lantai menyatukan toko musik Tandang Store dengan studio risograph dan
perpustakaan.
- Ilham
Gallery
Naik LRT ke
Ampang Station, lalu jalan kaki 5 menit ke Ilham Gallery sambil menyaksikan
Ampang Mall yang sudah ditutup demi pembangunan station MRT. Tengah berlangsung
pameran “Patani Semasa” hingga 15 July 2018. Patani adalah wilayah Thailand
yang didominasi oleh warga Melayu-Islam. Saya hanya mengenali satu nama
partisipannya, Roslisham Ismail (ISE). Ilham Gallery memiliki art shop yang
menjual merchandise seni dan souvenir Malaysia yang menarik, juga tersedia kopi
dan teh untuk duduk santai setelah menikmati pameran.
http://www.ilhamgallery.com
Toko buku
- Kinokuniya di Suria KLCC yang menyediakan banyak sekali buku berbahasa Inggris. Jangan lupa beli komik Lat, terutama yang judulnya Mat Som, menceritakan Kuala Lumpur tahun 1970an.
- Gerakbudaya
di Petaling Jaya untuk koleksi buku mengenai Malaysia dan Asia Tenggara
(dalam bahasa Inggris dan bahasa Malaysia) dengan harga yang terjangkau. Tersedia
buku LiteraCity yang memetakan karya sastra tentang Kuala Lumpur.
http://gbgerakbudaya.com/home/
- Tintabudi di Zhongshan Building, menyediakan buku2 bekas berkualitas dalam bahasa Inggris.
- Tengah
berlangsung, Kuala Lumpur International Book Fair, hingga 6 Mei 2018 di
PWTC (bisa naik LRT). Cari booth ITBM yang menerbitkan buku-buku klasik
dan penelitian mengenai Malaysia dalam bahasa Inggris.
http://itbm.com.my/#default
Records store
Selain Teenage Head Records bisa pergi ke Amcorp Mall di Petaling
Jaya (naik LRT ke Taman Jaya Station (Kelana Jaya Line) lalu jalan kaki ke
Amcorp Mall), setiap akhir pekan (atau Minggu) ada bazaar records dan toys.
Rantepao, 30 April 2018
Anitha Silvia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar