Kamis, 14 Maret 2013

ita sudah ke gereja?



Pertanyaan yang selalu hadir di hari Minggu, Mama mengirimkan pesan singkat "ita sudah ke gereja?". Tidak membalas pesan karena pulsa habis, biasanya saya membalas : "nanti sore ma", "gak ma, ita ada acara", "gak ma, ita lagi perjalanan luar kota". Minggu itu entah kenapa saat mendapat pesan yang sama, rasanya pengen ngomong langsung ke Mama "Ita udah lama gak ke gereja dan ita saat ini gak mau ke gereja", meskipun sadar perkataan tersebut akan membuat Mama sedih. 

Hari selanjutnya saya baru menyelesaikan Zaman Bergerak : Radikalisme Rakyat di Jawa 1912 - 1926 karya Takashi Shiraishi, salah satu yang ingin saya baca selepas saya resign tahun lalu. Saat membaca buku ini saya juga membaca Sang Pemula - Pramoedya Ananta Toer, sangat berkaitan karena sama sama membahas Tirto Adhi Soerjo sebagai pelopor pergerakan di Indonesia. Selain Tirto juga dibahas Marco Kartodikromo (anak didik Tirto Adhi Soerjo), Tjokroaminoto, Tjipto Mangoenkoesoemo, Haji Mohammad Misbach, berasa hidup saya baru dimulai tahun 2012 setelah bisa membaca banyak buku. Dalam Zaman Bergerak, agama Islam menjadi senjata perlawanan atas kekejaman kolonial Belanda dan pejabat pribumi, terutama HM Misbach. Saya pun kaget, maklum saya apatis terhadap kebanyakan gerakan Islam di Indonesia saat ini karena melulu perang ke orang yang mereka anggap kafir. HM Misbach yang adalah pemimpin PKI Surakarta menyatakan dasar gerakannya adalah Komunisme Islam, dia menyatakan bahwa seorang Islam sejati adalah mereka yang membenci ketidakadilan, memperjuangan kesetaraan, membela kaum tertindas. Saya pun terpaku kagum.

Hari berikutnya, saya bersama Kat & Andriew menghadiri seminar dwi-bulanan GAYa Nusantara : Queer Theology dengan narasumber Pdt. Stephen Suleeman. Terberkati dengan kuliah dan tanya-jawab selama 2 jam lebih mengenai Queer Theology yang muncul tahun 50-an sebagai "perlawanan" kaum LGBT yang tidak diterima oleh Gereja. Queer Theology bersumber dari Teologi Pembebasan, dimana ajaran Yesus Kristus mengutamakan kasih, kasih kepada seluruh manusia tanpa memandang kelas, jenis kelamin, semua orang sama dihadapan Tuhan. Menjadi Gay/Lesbian/Waria bukanlah suatu dosa, kothbah yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Ajaran Kristen yang utama adalah menolong kaum tertindas, sama seperti Yesus yang menolong mereka yang tertindas oleh penguasa, pemerintah, pemilik modal. Saya melihat bahwa ajaran Islam dan Kristen sama sama berangkat dari perjuangan kaum tertindas, namun sekarang itu menjadi hal yang diabaikan, tapi gerakan pembebasan ini tetap ada meskipun kecil, dan saya mulai sedikit optimis terhadap agama Islam dan Kristen/Katolik.     

*imaji HM Misbach berkat google 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar