Sabtu, 26 Januari 2013

Manic Street Walkers #14 : Pasar Atom


Manic Street Walkers #14 : Pasar Atom
Surabaya, 24 Januari 2013

"Ke Surabaya belum lengkap kalau belum ke Pasar Atom" tagline Pasar Atom menyambut siang yang gerimis, kami berenam berkumpul di Pasar Atom, mengeksekusi edisi ke-14 Manic Street Walkers. Widi, Ruth, Erlin, Melissa, Kat, dan saya bertemu dengan keriuhan pedagang, pengunjung, dan ornamen menjelang Imlek, hari ini juga adalah libur nasional, ramai. Sebelum memulai perjalanan, Kat buang air kecil di toilet Atom Mall yang adalah toilet berbayar pertama, lalu diikuti oleh pusat perbelanjaan modern lainnya di Surabaya. Pasar Atom kini berdampingan dengan Atom Mall. Kami akan menjelajahi Pasar Atom yang masih menggunakan kipas angin, ada telepon umum koin, lampu yang temaram, gang gang sempit, toko yang berjejalan, semarak bau dupa dan bakmi, suasana natural meriah layaknya sebuah pasar. Pasar Atom beralamatkan Jalan Bunguran 45, di kawasan Surabaya Utara, berdiri sejak tahun 1972, termasuk pusat perbelanjaan terbesar di Surabaya. Hari ini lampion sudah menggantung di langit langit, sejumlah stand merekah menjual keperluan tahun baru, ular air menemani kami keliling Pasar Atom. Pasar Atom bisa dibilang sebagai Pecinan Surabaya. Dan saya paling suka dengan menara Pasar Atom, dengan bangunan menara bergaya jengki, dan ujungnya adalah sculpture generic atomic planetary model, sangat sci-fi. 

Kami menuju toko emas Borobudur yang dikelola oleh kawan kami, Yunita. Yunita adalah generasi kedua yang mengelola toko emas tersebut, yah kebanyakan toko di Pasar Atom diasuh langsung oleh pemiliknya, jadi kita bisa langsung menawar harga ke sang pemilik toko. Selanjutnya adalah makan! Pasar Atom sangat terkenal dengan food court dan beragam stand makanan kecil, kami naik lift menuju lantai 4, disambut deretan panjang stand makanan dan kepadatan orang tua-muda yang sedang melahap pesanannya, kami berhasil mendapatkan 6 kursi dan satu meja, lalu segera memesan kegemaran masing masing, saya mie tarik vegetarian, Ruth mie babi, Erlin lontong balap, Melissa gado gado, Widi mie tidar, Kat pecel empal, mari makan! 

Perut kenyang membuat kami tambah semangat jalan lagi, masih di lantai 4, keliling blok elektronik dan semacam timezone, melewati banyak stand handphone dan aksesorisnya, ada yang menyediakan jasa jailbreak iPhone, Kat membeli DVD filem terbaru seharga 5000rupiah lebih murah ketimbang di tempat lain, seperti kebanyakan yang terjadi di Indonesia, meskipun ada pengumuman mengenai sanksi hukum atas pembajakan yang terpasang di tembok, barang bajakan tetap diproduksi dan dikonsumsi. Kami ke lantai 3, menemukan beberapa blok penuh dengan jasa tukang jahit, wow Pasar Atom memang beragam, mulai toko obat, makanan, baju, peralatan rumah tangga, salon, toko kaset, hingga kolam renang.

Di lantai 3 terdapat perhimpunan Xiang Qi, sebuah perkumpulan penyuka catur cina, anggotanya kebanyakan bapak bapak tua beretnis Tionghoa, mereka tampak khusyuk bermain. Terdapat larangan yang tertempel di tembok : Dilarang Merokok, Dilarang Membuang Sampah Disini. Erlin, Kat, dan Yun telah membuat proyek video dan tulisan mengenai Pasar Atom, Erlin memberikan sejumlah foto hasil observasinya ke sejumlah anggota Xiang Qi. Kami beristirahat di bangku panjang yang kosong, menyaksikan gerakan gerakan lamban para pemain catur, ditemani musik pop yang keluar dari corong megaphone. 

Kembali ke lantai dasar, menikmati stand stand camilan, kerupuk, asinan, manisan, nyaman melihat keriuhan, melewati gang sempit dimana Cakwe Peneleh dikerumuni banyak pembeli, melewati barisan penjual bubur madura, wuahhhh. Menuju toko yang menjual beragam jamur, Erlin membeli sejumlah jamur, benar benar banyak kejutan disini, bisa nemu toko yang aneh aneh. Kami akhiri Manic Street Walkers #14 dengan gembira :) 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar