halimun *16 edisi naek gunung
gambar oleh Nita Darsono
menyeret halimun edisi naek gunung menjadi bagian gerakan fokus dua proyek tahun 2013, yah ini adalah edisi terakhir halimun--media meditasi saya setelah melakukan perjalanan, saya memang payah.
Ide edisi "naek gunung" diberi oleh Pramilla Deva yang sekarang sedang tidak beredar di dunia maya, meskipun doi tidak berkontribusi membuat diari perjalanan, terimakasih telah bersedia menjadi teman seperjalanan ke Bromo.
Tentang "naek gunung" sebenernya saya hanya naek gunung yang untuk turis seperti Bromo, Ijen, Sikunir, dan banyak sekali kesempatan naek gunung ala pendaki gunung bersama handai taulan saya tolak karena saya tidak tahan dingin dan tidak punya perlengkapan naek gunung yang mumpuni. Mereka mengajak saya karena saya dikenal sebagai pejalan (tapi kan saya sukanya jalan jalan di kota). Daerah pegunungan selalu memikat, tapi saya gak tahan dingin, kulit saya tropis, lebih tahan panas, jadi pilihan naek gunung tidak menjadi minat utama. Setelah dua bulan lalu membeli peralatan outdoor saya jadi berminat naek gunung di musim panas tahun depan.
Terimakasih-yang-dingin-nikmat-memandang-kawah-Ijen untuk Ayos Purwoaji yang menemani saya membeli peralatan outdoor, Winda Savitri atas diari perjalanannya di Ranu Kumbolo, Yonathan yang bertemu banyak turis asing di Ijen, Garis Edelweiss yang sketsa Gunung Bromo nya tidak pernah bosan saya pandangi, Arum Setiadi atas komik yang membuat salah satu lagu anak favorit saya "naik naik ke puncak gunung" menjadi sedih, Rizka Edmanda yang menemukan kebahagiaan setelah gagal mendaki Gunung Serapi, dan Nita Darsono yang memberikan bonus akhir tahun gambar gambar yang menggemaskan.
Sekali lagi, saya memang turis.
Surabaya, 31 Desember 2012
anithasilvia@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar