Rabu, 07 Maret 2012

surabaya illustrated travel


Pameran –Workshop – Jajak Surabaya

Surabaya Illustrated Travel
Tanggal: Rabu 14 – Selasa 20 Maret 2012
Lokasi: Pusat Kebudayaan Prancis (Institut Français d’Indonesie) Surabaya — Perpustakaan C2O
Penyelenggara: Hifatlobrain Travel Institute & Perpustakaan C2O

Pembukaan pameran / live drawing / live music / presentasi :
Rabu, 14 Maret 2012, pk. 18.30 di IFI Surabaya, Jl. Darmokali 10 Surabaya 60265

Mengundang : Herajeng Gustiayu — Redi Murti — Silampukau — Samuel Respati

Dalam peta pariwisata nasional, Surabaya hampir saja tidak dikenal. Seringkali pelancong hanya ‘numpang lewat’ saja untuk meneruskan perjalanannya ke berbagai destinasi populer seperti Bromo, Semeru, Ijen, atau Baluran. Surabaya pun akhirnya tidak lebih hanya menjadi kota transit saja. Tidak kurang, tidak lebih.

Tapi memang menikmati sebuah kota tidak bisa hanya sekilas saja. Untuk mengulik semua keunikan di dalamnya, kita harus tinggal lebih lama. Selama bulan Desember 2011, Hifatlobrain Travel Institute bekerja sama dengan Perpustakaan C2O mendatangkan Herajeng Gustiayu, seorang travel blogger dan ilustrator dari Jakarta, untuk menghasilkan satu seri ilustrasi cat air tentang Surabaya. Selama sebulan Ajeng berkeliling Surabaya, menikmati makanan khas, menyerap budayanya, dan menghirup atmosfer kota. Ini merupakan sebuah program eksperimental yang berupaya untuk memperkaya ranah dokumentasi perjalanan di Indonesia.

Wanita yang akrab disapa Ajeng ini mendalami teknik menggambar dengan cat air sejak masih mahasiswa. DI bawah didikan Ichsan Harja, yang membuat buku Bandung in Watercolor, dan mengambil kuliah di jurusan Arsitektur membuat Ajeng akrab dengan bentukan geometris dan langgam desain sebuah bangunan.

Sebagai program yang multirespon, kami mempertemukan Ajeng dengan perupa muda Surabaya berbakat, Redi Murti. Lulusan Desain Komunikasi Visual UK Petra ini sudah malang melintang dalam skena seni rupa Surabaya. Redi sendiri menciptakan sebuah tokoh imajiner yang selalu muncul dan menjadi signature karya-karyanya, sesosok pria berwajah merah dengan sebutan ‘nudeface‘.

Dua talenta muda ini meneropong Surabaya dari sisi yang berbeda. Saat Ajeng melihat Surabaya dengan perspektif arsitektural, Redi memandang Surabaya sebagai wadah persinggungan budaya. Bagi Redi, Surabaya adalah sebuah kota dengan gejolak sosial yang dinamis. Ajeng menggambar bangunan-bangunan tua sementara Redi menangkap semangat Bonek dan interaksi sehari-hari dalam sapuan kuasnya.

Perpaduan dua perupa dari dua latar belakang yang berbeda ini diharapkan mampu memberikan gambaran Surabaya dalam mosaik yang lebih luas. Dan terbukti, setelah ‘dipetani’ satu-persatu, ternyata banyak destinasi belum populer di Surabaya yang menunggu untuk dikembangkan. Dengan alasan tersebut, maka seluruh materi yang akan dihasilkan dua perupa ini nantinya akan dikembangkan menjadi sebuah illustrated travel guide. Untuk mendukung pengetahuan tentang kota Surabaya yang lebih luas lagi.

Pada acara pembukaan pameran, akan diadakan acara menggambar bersama (live drawing) yang bisa diikuti oleh pengunjung yang datang. Dari medium besar ini nanti kita dapat melihat riuh rendah imaji tentang Surabaya dalam goresan tinta Cina yang ditorehkan pengunjung.

Untuk informasi lebih lanjut tentang program Traveler In Residence dan karya-karya Ajeng, silahkan mengunjungi: http://travelerinresidence.wordpress.com/


Lebih lengkapnya, klik:
http://c2o-library.net/2012/03/surabaya-illustrated-travel/

Kunjungi kami di Facebook!
http://www.facebook.com/c2o.library

Salam hangat,
c2o library
Jl. Dr. Cipto 20 Surabaya 60264 Indonesia
Phone: +62-31-77525216
Web: http://c2o-library.net
Email: info@c2o-library.net
Buka Senin, Rabu-Minggu 11.00-21.00, Selasa tutup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar