Jumat, 02 Maret 2012

halimun *10



halimun *10 adalah edisi pejalan kaki. betapa menyenangkan menikmati kota dengan berjalan kaki, setidaknya bagi saya yang semenjak pindah ke surabaya 10 tahun lalu dan menjadikan berjalan kaki sebagai kebiasaan. pertama, jarak kost dengan kampus cukup dekat ditempuh dengan berjalan kaki, dan cukup dekat berjalan kaki ke pusat kota (balai pemuda dan stasiun gubeng). kedua, transportasi umum (angkot atau lyn) tidak 24 jam, jalan kaki adalah solusi saat tidak ada kendaraan umum pulang ke kost. ketiga, dengan jalan kaki saya menjadi lebih peka (biasanya saya egois nan individualis) dengan keadaan sekitar, detil interaksi manusia dengan lingkungannya terlihat jelas. saya pun jadi ketagihan berjalan kaki meskipun fasilitas untuk pejalan kaki di surabaya hanya trotoar yang lebar—itupun hanya di pusat kota dan beberapa titik lainnya—namun tanpa traffic light untuk pedestarian sehingga saya kesulitan untuk menyebrang dengan aman.

“where as in 1900 surabaya was very much a pedestrian city, nowadays no on by choice walks more than a short distance from a carpark, if not set down at an entrance by the driver. it is just too hot , too polluted, too dangerous—and socially demeaning. the only safe and comfortable places for pedestarians are interior commercial spaces, such as shopping malls.”

kalimat diatas diperikan oleh howard w. dick dalam bukunya “surabaya city of work : a socioeconomic history 1900-2000”. 12 tahun kemudian keadaan tidak ada perubahan berarti, kecuali trotoar yang aman dan lebar di pusat kota namun tanpa (sedikit) pejalan kaki dan minim pohon yang rindang jadi memang tetap (sangat) panas, polusi makin tinggi—makin banyak kendaraan bermotor, dan tetap berbahaya—banyak trotoar yang rusak dan bolong, tapi saya tetap sukak berjalan kaki X)

edisi ini selain memamerkan diary perjalanan saya berjalan kaki bersama kawan2 termasuk klab pejalan kaki c2o library : manic street walkers, juga memamerkan tulisan, ilustrasi, info graphic, dan komik tentang pejalan kaki oleh kawan2 tercinta, sangat terimakasih untuk para kontributor: herajeng gustiayu, nita darsono, octora guna nugraha, yendi amalia, pinkan victorien, kathleen azali, tubagus riski darmawan, rici alric kristian, eka rahmawan, felkiza vinanda, pramilla deva ellesandra.

salam manis buat kawan2 diluar kota surabaya yang juga membuat kegiatan berjalan kaki menikmati kota: koko di yogyakarta, oxalis dan mbeng di jakarta, deasy di bandung.

surabaya, 2 maret 2012

anithasilvia@gmail.com

download here

Tidak ada komentar:

Posting Komentar