Minggu, 07 Agustus 2011

surabaya : (not only) city of work

jika kamu baru pertama kali mengunjungi surabaya, kamu akan bilang kota ini biasa saja, tidak ada yang spesial. sama seperti kalimat pembuka dalam buku surabaya city of work karya howard w. dick:

surabaya makes few confession to the casual visitor. a turn-of-the-century-tourist guidebook offered not even faint praise :

"we would advise travellers to stay no longer at surabaya than necessary, the more so as a single day is empty sufficient to reach several attractive spots in the highlands,
(kpm 1903, 82)"


little has changed. for the foreign tourist, surabaya is still a staging point en route to or from bali or the spectacular volcanoes of java's interior. efforts to promote the city as a tourist attraction have been halfhearted and almost embarrassed. most people who visit surabaya do so not as tourists but on business.

tadi pagi sebelum ngantor saya ke kantor pos di jalan jawa, mengirimkan paket halimun ke beberapa teman, yah saya pake perangko untuk kirim paket, sedikit berhemat. saat mengantri, didepan saya ada seorang turis asing yang bertanya ke petugas mengenai jasa money changer, karena sang petugas tidak bisa bahasa inggris, saya jadi penerjemah, kantor pos tidak menyediakan jasa penukaran uang asing. saya menyarankan dia untuk mencari di sekitar jalan panglima sudirman, karena kebetulan saya menuju kesana, akhirnya saya dan turis tersebut berjalan bersama.

turis tersebut adalah seorang pria dari inggris, baru tiba di indonesia, dia baru melancong ke yogyakarta kemudian transit ke surabaya untuk lanjut ke bali. sepanjang jalan kami mengobrol mengenai wisata di indonesia, dia menebak surabaya bukanlah kota turis, tidak ada yang spesial disini, hanya bangunan2 modern saja, saya mengiyakan bahwa surabaya bukan kota tujuan wisata, tapi surabaya punya banyak wisata yang "tersembunyi", butuh waktu yang lama bagi saya untuk menemukan tempat wisata tersebut karena memang pemerintah kota surabaya tidak memprioritaskan pariwisata dan kurangnya infrastruktur (informasi dan promosi) tempat wisata di surabaya. saya bilang kalau saya sangat menyukai kota surabaya, banyak kejutan di kota ini.

memang jika hanya transit di surabaya kita tidak akan bisa menikmati kota surabaya. di buku2 travel memang tidak memasukkan surabaya sebagai tujuan wisata di indonesia, kota ini hanya tempat transit menuju yogyakarta, gunung bromo, kawah ijen, dan bali. sang turis juga heran kenapa tidak ada orang yang berjalan di trotoar, hanya kita berdua di trotoar yang bagus itu, di yogyakarta banyak orang yang berjalan kaki. saya bilang memang kebanyakan warga surabaya tidak suka berjalan kaki karena udara panas dan mereka lebih suka naik kendaraan bermotor. akhirnya kami menemukan money changer di jalan panglima sudirman, kami berpisah, dia mengucapkan selamat bekerja kepada saya dan saya mengucapkan "enjoy indonesia!"

kenali kota surabaya dan kamu akan menemukan banyak kejutan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar