Selasa, 26 April 2011

binan dan piano

senin, 25 april 2011

keluar kantor ontime jam 5! menuju c2o, mengecek 9 kartupos yang baru datang hari ini. aye, postcards from bookworms masih menerima kiriman kartupos dari kenalan-kenalan gw dari luarkota. sebenernya sayang, partisipan postcards from bookworms lebih banyak dari luarkota ketimbang surabaya sendiri. sudah ada kat dan andre di c2o, kita menunggu pauline, malam ini kami akan ke GAYa NUSANTARA, seminar dwi-bulanan, jender dan bahasa oleh esther kuntjara (uk petra). tentang GAYa NUSANTARA adalah organisasi yang bergerak dalam isu homoseksual yang didirikan oleh dede oetomo, GAYa NUSANTARA adalah organisasi gay pertama di indonesia! dede oetomo pernah menjadi dosen s-1 antropologi unair, sekarang beliau hanya mengajar untuk s-2 saja. dede oetomo adalah dosen yang super-mengagumkan!

kita cabut jam 7 dan telat pastinya, seminar sudah dimulai, dan dede oetomo adalah moderatornya! saat masuk ruangan, andre bagaikan "three car accident", bahasa binan yang menggambarkan kehadiran seorang pria yang bikin hati meleleh X) isu yang dibahas adalah perkembangan bahasa binan, bahasa yang diciptakan dan digunakan oleh kalangan wadam/waria/homo/gay (salah satu jenis queer language). di indonesia, bahasa binan yang awalnya sebagai menjadi identitas kaum homoseks menjadi bahasa mainstream (bahasa gaul) yang dipakai oleh masyarakat kota besar di indonesia. dan konsep adanya bahasa binan masih diragukan, mungkin karena perkembangannya sangat cepat dan tidak terdokumentasikan. bahasa binan yang berkembang di indonesia menurut gw berbeda dengan bahasa binan di luar negeri (barusan membaca puisi HOWL dan nonton film biografinya allen ginsberg), bahasa binan di indonesia cenderung hanya jadi trend semata sementara di amerika dan eropa cenderung menjadi senjata (yah gw emang terlalu menghakimi).

jam 9 kita cabut ke hotel ibis, menemui gema, pauline mau ngasih foto2 book's day out, gema adalah reporter colors radio, media partner book's day out. gema juga bekerja sebagai pianist di la table restaurant hotel ibis, wah kebetulan gw belum pernah ke ibis, dengan arsitektur bangunan kolonial yang aduhai, hotel ibis jadi salah satu hotel yang paling menarik dan berada di surabaya selatan (pusat kota surabaya saat zaman hindia belanda). kami duduk-duduk santai di restoran sambil menikmati permainan piano gema, dia bawaiin banyak lagu populer bukan komposisi canon, tapi kita
tetap senang! jam 10 malam kita cabut dari hotel dan pauline mengantar cecunguk2 c2o ke tujuan masing-masing.

2 komentar:

  1. Mbak tinta, baru tau ternyata ada seminar queernya. temen aku sedang meributkan peran gender pada teman-teman lesbian yang marriage-like.. Mestinya dia ikut juga seminarnya, siapa tau terbantukan.. hehe.

    BalasHapus
  2. iyah inel..GAYa NUSANTARA aktif banget..sering ngadain diskusi dan seminar tentang sex&gender..mereka juga punya perpustakaan, jadi emang jadi pusat informasi disana...

    BalasHapus