Senin, 20 Desember 2010

raden saleh:anak belanda, mooi indie, dan nasionalisme



judul : raden saleh:anak belanda, mooi indie, dan nasionalisme

penulis : harsja w.bachtiar, peter b.r. carey, onghokham

penerbit : komunitas bambu, depok, 2009

ilustrasi sampul depan : lukisan foto raden saleh karya carl johann bachr (1801-1869)


tiga tulisan dalam buku ini mengungkapkan pengaruh dan kontribusi raden saleh yang besar dalam sejarah indonesia.

raden saleh: bangsawan, pelukis, dan ilmuwan karya harsja w.bachtiar menjabarkan kehidupan raden saleh syarif bustaman (1814-1880) sebagai seorang bangsawan--cicit dari asisten residen terboyo,semarang yang dilatih oleh seorang pelukis belgia dan mendapatkan beasiswa ke belanda, karena lukisannya yang mengagumkan, raja belanda--william III menganugerahkan raden sales sebagai "pelukis sang raja". raden saleh juga diangkat sebagai anggota kehormatan kitlv dan bataviasche genootschap karena jasanya dalam bidang paleontologi dan filologi di indonesia.

raden saleh: dipanegara dan lukisan penangkapan dipanegara di magelang (28 maret 1830) karya peter b.r. carey menjabarkan kondisi penangkapan pangeran dipanegara dan kisah dibalik lukisan raden saleh: lukisan bersejarah: penangkapan pemimpin jawa dipanegara. lukisan yang dibuat tahun 1857 merupakan hadiah bagi raja belanda--william III sebagai tanda terimakasih raden saleh atas pendidikan selama 23 tahun di eropa. lukisan tersebut bertolak belakang dengan kondisi pangeran dipanegara, raden saleh melukiskan sang pangeran berdiri tegap menantang jenderal de kock, padahal sang pangeran bersikap pasrah dan berserah saat ditangkap. raden saleh bukan seorang nasionalis atau revolusioner tapi dia sangat menghormati perjuangan pangeran dipanegara.

hindia yang dibekukan: "mooi indie" dalam seni rupa dan ilmu sosial oleh onghokham. onghokham menjabarkan pengaruh raden saleh dalam dunia seni rupa dan politik di indonesia. secara visual, mooi indie diwujudkan pertama kali dalam lukisan-lukisan raden saleh yang banyak menampilkan kehidupan dan keindahan hindia belanda. mooi indie berkembang menjadi mazhab dan menerobos batas-batas ras, suku, ideologi politik, kesenian, dan teori-teori sosial. ilmu-ilmu kolonial telah membekukan masyarakat hindia belanda (indonesia). diakhir tulisannya, onghokham berpendapat bahwa persamaan nasionalisme kita dan mooi indie adalah keduanya lebih menekankan faktor geografi ketimbang historis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar