Selasa, 25 Mei 2010

PRIANGAN

SELAMAT DATANG DI PRIANGAN

Jumat, 30 April 2010
Setelah berjalan-jalan 8 jam bertemu Bram dan Andhika di Yogyakarta, saya naik Kahuripan dari Lempuyangan menuju Kiara Condong. Perjalanan yang melelahkan karena duduk dibawah, ngak dapet bangku!

Sabtu, 1 Mei 2010
Hari buruh, saya semangat sekali menjalani Sabtu itu. Setelah tiba di Kiara Condong sekitar jam 7 pagi, langsung mandi di wc umum dan mengabari beberapa teman. Selamat datang di Priangan, beberapa ucapan selamat datang memenuhi inbox telepon seluler saya! 
Tujuan pertama adalah supermarket terdekat membeli biskuit gandum merek Roma dan susu kotak untuk sarapan. Selanjutnya naik angkot menuju Ommunium, sudah janjian bertemu Tito dan Lambang disana. Akhirnya ketemu Tito juga, terakhir kita ketemu di acaranya offline YesNoWave tahun 2008 di YK, dia main bersama Bottlesmoker, sama sekali gak mengenali mukanya hehe...kita mengobrol banyak hal dan cukup lama disana sambil menunggu Lambang yang masih meliput aksi Hari Buruh di Gedung Sate. Di Ommunium, Tito membeli CD Homogenic yang baru, sementara saya membeli Homicide dan New Ride. Ternyata Lambang masih ada liputan, jadi kami janjian ketemu di CCF saja. Saya dan Tito cabut naik angkot menuju Reading Lights, suatu perpustakaan yang mewah dan cukup nyaman. Kami berpisah, Tito balik ke kostnya dan saya menuju CCF, ternyata CCF tutup, batal deh gw liat karyanya si Kukuh. Akhirnya saya jalan-jalan ke daerah Braga dan kembali lagi ke CCF.

Akhirnya bertemu Lambang di Gramedia, kami membeli beberapa buku diskonan. Lambang membeli Widji Tukul-Aku Ingin Jadi Peluru dan Caroline-Neil Gaiman, saya juga membeli Caroline dan Sadur:Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Melayu. Sayang tidak bisa lama-lama mengobrol dengan Lambang karena dia harus membuat laporan. Akhirnya saya menunggu Bebe di depan CCF, tidak lama Bebe dan Inel datang, kami langsung makan di Waroeng Priangan karena saya kelaparan. Sinta dan Fuad mengabarkan kalau mereka sudah di BEC, setelah makan kami bertiga menunggu di depan BEC. 


Saya terkejut saat melihat Sinta turun dari tangga BEC, mukanya pucat, dia memakai sweater panjang, terlihat sakit. Setelah mengucapkan sampai jumpa ke Bebe dan Inel, saya, Sinta, dan Fuad menuju salah satu tempat minum favorit Sinta, saya lupa namanya, tempatnya nyaman, saya memesan teh karamel, Fuad memesan teh Mexico, Sinta memesan jus kiwi dan cream soup. Tujuan selanjutnya adalah RSHS, lupus Sinta sedang kambuh, dia mau cek darah, baru pertama kalinya saya menemani Sinta, situasinya jadi mengharukan. Sambil menunggu hasil test, Sinta menceritakan keinginannya jika dia sudah tidak mampu bergerak, dia tidak mau dirawat di rumah sakit, dia mau di rumah saja, dia benci kesendirian dan suasana yang asing. Hasil test menunjukkan ada bakteri di air seni-nya, ginjalnya mengalami gangguan. Sekitar jam 3 pagi Fuad mengantarkan kami ke rumah Sinta di Ujungberung, saya suka wilayah Ujungberung, bisa menikmati citylight Bandung. Sepanjang perjalanan di mobil, Fuad memasang kaset Blur mulai dari album Leisure, 13, Modern Life is Rubbish, Blur memang jadi sumber inspirasi utamanya dalam membuat musik Elemental Gaze.

Minggu, 2 Mei 2010
Setelah tidur nyenyak di kamar Sinta, saya bangun sekitar jam 8 pagi, Sinta masih terlelap, saya membuat teh upet dan menikmati suasana rumah Sinta. Setelah Sinta bangun, kami sarapan roti keju dan teh Jepang. Kami ke warung membeli sayur, jamur, udang, pisang, dll. Sinta akan masak makan siang, saya hanya membantu mencuci dan memotong saja. Sinta memasak makanan pembuka, saya lupa namanya, tofu direbus dgn bawang putih, garam, dan lada, disajikan dengan potongan daun bawang! enak!!! Setelah mengobrol dan membaca, Sinta memasak menu utama, cah kangkung, jamur crispy, dan oseng pete dan udang. Saya makan dengan lahap, makasih Sinta! Sorenya Fuad bergabung dengan kami, dia membawa Kapurung, makanan pembuka khas Bugis berupa ikan rebus, sayur bayam dan kacang panjang rebus, kuah ikan dan gumpalan kanji (seharusnya sagu). Rasanya memang nikmat tapi Sinta tidak suka ikan hehe. 

Setelah mandi, kami berangkat ke Bandung. Tujuan pertama adalah Taman Cikapayang, mengunjungi teman-teman yang mengadakan FOOD NOT BOMB (FNB) sekalian Sinta dan Fuad mengajak Milisi Kecoa untuk berpartisipasi dalam launching Berteman dengan Kematian, bukunya Sinta yang akan diluncurkan 9 Mei 2010 di Gedung Indonesia Menggugat. Setelah berkenalan dan mengobrol dengan teman-teman yang membuat FNB, langsung terpikir untuk membuat FNB di Surabaya! Tujuan kedua adalah Gedung Indonesia Menggugat, saya suka gedung ini, selain memang gedung yang bersejarah, tempat ini sering digunakan untuk aktifitas publik dan pameran. Sinta mengurus administrasi untuk 9 Mei 2009. 

Tujuan ketiga adalah kafe Kongkow di Jl Taman Pramuka, Gaga membuat acara disana. Kami melewati Stadion Siliwangi, sedang berlangsung pertandingan PERSIB vs PERSIPURA, cukup ramai para Viking yang berlalu-lalang di luar stadion, tapi mereka lebih tertib ketimbang Bonek.Yeah! Ini acara yang bertajuk Sugar Coated Iceberg:tribute britpop / indiepop 80's - 90's diselenggarakan oleh Chairways Records dan Atap Production. Di depan pintu masuk kami bertemu Caesar, ternyata dia sudah main, entah proyeknya yang Sunday Night Joy atau yang lainnya. Panji dan Bebe menyusul datang, kami menikmati lagu-lagu favorit dari Placebo dan Suede. Suatu perhelatan musik dengan crowd yang menyenangkan! Kopi darat dengan teman myspace, Kiki dan Dicky. Kopi darat dengan Uci yang gw kenal dengan proyek musiknya dengan Tyo, Me Myself and Everyone We Know. Saya dan Uci membuat kartu pos untuk dikirim ke Tyo. Joz juga ikut menulis kartu pos untuk Eko Cahyono! Yang bikin kaget adalah ketemu Retha, saya sangat menyesal tidak bisa menghadiri pemberkatan nikahnya di Jakarta beberapa bulan yang lalu. Ternyata, Adi--sang suami adalah bassist Whistler Post. Saya dan Retha mengobrol dengan Adi, Hans, dan Mbenk mentertawakan pertemuan kita yang selalu aneh. 

Saya sangat menikmati saat Leach Me Lemonade membawakan The Lightning Seeds, Plester Kuning membawakan Oasis, Whistler Post membawakan Lush, Sunny Summer Day membawakan Blur, dan Abadkatrowave membawakan New Order. Sayang, saya terpaksa meninggalkan venue saat Local Drug Store membawakan Joy Division. 




Setelah mengucapkan sampai jumpa ke Panji, Bebe, Gaga, Joz, dan Dicky, Fuad dan Sinta mengantarkan saya ke shelter bis Primajasa. Memeluk mereka berdua dan mengucapkan sampai jumpa di Surabaya karena mereka berdua akan ke Surabaya Juni ini.

Senin, 3 Mei 2010
Jam satu pagi bis menuju Cengkareng, saya sempat tidur di bis, dan dibangunkan oleh kondektur saat bis sampai di terminal 1 jam setengah empat pagi. Check-in jam 4 pagi dan menunggu flight jam 6 pagi. Cukup bosan menunggu ditambah dengan membawa bawaan yang berat (saya malas memasukkan bawaan ke bagasi) akhirnya gate dibuka, sialnya saya salah gate! Entah karena mengantuk atau yang lainnya, saya salah membaca petunjuk arah, gate Batavia Air tujuan Surabaya ada di gate B4 sementara saya menunggu di gate B3, saya berlari menuju gate B4 dan untung tidak tertinggal pesawat!

Indahnya, pesawat take-off saat sunrise di Jakarta, sudah lama tidak melihat sunrise! Hati sudah tenang, dan yakin bisa kembali ke Surabaya dengan selamat dan tepat waktu. Ternyata tidak! Pesawat tertahan di udara sekitar 30 menit, cuaca buruk di Surabaya menyebabkan pesawat tidak bisa mendarat tepat waktu. Jam 8 pagi baru mendarat di Djuanda, meleset 45 menit dari jadwal, tentu saja saya pasti sangat terlambat masuk kantor! Saya naik bis damri menuju Darmo sambil mengirim pesan singkat ke Bos tentang telatnya saya. Akhirnya saya datang ke kantor jam 9 lewat, dengan kostum seadanya dan mata mengantuk saya langsung duduk di depan layar mengerjakan tumpukan laporan. Setidaknya hati saya kembali tenang +P

*Foto Plester Kuning koleksi Adi

1 komentar:

  1. bu tintaaaaaaa...
    aq uda follow dan nge-link blogmu,lhooow....
    follow dan link balik yow,kawaaaaan...
    -tompulmenawan-

    BalasHapus