Selasa, 16 Maret 2010

23 Jam Untuk The Porno dan Santamonica


12 Maret 2010

Setelah pulang ngantor jam 9 malam, gw ketemu Kaka, Edo, Gunawan, Dimas, dan Chandra di swalayan 24jam di daerah Unair. Mereka ngasih duit untuk nitip beli tiket presale Camera Obscura. Setelah seharian emosi gara-gara kerjaan dan ketidakpastian soal tiket presale karena ternyata ticket box hanya buka pada hari kerja dan jam kerja, hari Sabtu hanya buka sampai jam 12 siang! Sementara gw baru akan nyampe YK Sabtu jam 1 siang! Untunglah Aga ngasih no hp-nya Maida, penyiar Swaragama, gw nitip beliin tiket presale sama Maida dan gw janjian ngambil tiketnya besok jam 3 siang! Emosi gw diperparah sama temen-temen gw yang belum ada kepastian nitip tiket presale, padahal gw harus pesen dulu sama Maida! Akhirnya jam 8 malam, gw putuskan untuk membeli 10 tiket.

13 Maret 2010

Jam 05.30 gw telepon Alfan memastikan dia siap berangkat dari kost-nya! Jam 05.55 Alfan belum tiba di Stasiun Gubeng, padahal kereta Pasundan udah dating dan bakal cabut jam 6! Mulailah gw emosi gak karuan, nelpon Alfan sambil marah-marah, ternyata dia masih di jalan! Akhirnya gw beli tiket dan naik kereta duluan, Alfan menyusul tepat sebelum kereta berangkat! Pagi yang menyebalkan! Yah seperti biasa, gw kalo marah paling cuma bentar, Alfan yang udah duduk manis disebelah gw meminta maaf karena sudah bikin gw deg-degan, tebak alasannya dia telat datang, morning sick! Alfan membawa biscuit gandum keluaran Roma Biscuit, sarapan yang oke! Alfan juga meminjamkan gw Rolling Stone edisi Februari dan Maret, alhasil perjalanan jadi menyenangkan dengan obrolan kita soal musik! Gw mengirim pesan singkat ke Towi untuk menjemput Alfan di Solo Jebres, Alfan males ikut gw ke YK. Jam 12 siang, Alfan turun di Solo Jebres dan Towi sudah siap membawa Alfan ke kontrakan anak-anak UNS.

Jam 1 siang gw baru nyampe di Lempuyangan! Istirahat sambil makan di angkringan depan stasiun lanjut jalan kaki ke Malioboro dan naik Trans Yogya ke UGM. Akhirnya jam 3 gw nyampe di Swaragama, radionya UGM, cukup keren kantornya dan ngiri juga soalnya UNAIR ngak punya radio kayak gitu. Maida keluar dari studio dan menyerahkan kwitansi tiket presale, ternyata gw dapet bonus 1 tiket karena gw beli 10 biji! Setelah ngobrol sebentar sebagai perkenalan, gw cabut ke Stasiun Tugu, mampir bentar ke Gramedia liat-liat aja dan akhirnya nyampe stasiun jam 4. Ternyata Prameks telat, kereta baru berangkat jam 16.30 dan gw nyampe Solo Jebres sejam kemudian, di Prameks gw menghabiskan Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf. Dilla dengan senang hati menjemput gw di stasiun dan kita menuju ke kost Dilla untuk istirahat bentar dan mandi! Sempet juga curhat sama Dilla soal aktivitas perkomikan gw di Surabaya dan karena kita berasal dari kota yang sama maka obrolan jadi panjang! Alfan memberi kabar kalau dia lagi melihat check sound The Porno dan Santamonica. Gw dan Dilla tiba di venue, Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah tepat sebelum hujan mengguyur Surakarta. Pakdhe, Towi, Sonny, dan Shiro menyusul datang dan kami siap melihat pertunjukkan!

Sekitar jam 8 malam, acara yang bertajuk God Save The Pop (ini kedua kalinya gw datang ke acaranya Solo Radio) dimulai dengan The Porno sebagai pembuka pertunjukkan. Wuahhh gw terpaku kagum melihat penampilan mereka, ini pertama kalinya gw melihat The Porno, selain gw emang suka musik mereka, The Porno adalah teman awal myspace gw sejak gw buka account myspace! Sekalian juga gw kopi darat dengan Daniel, Pandu, dan Yanu! The Porno memperkenalkan lagu-lagu di album perdana mereka Subliminal, dengan prima mereka membawakan The Final, Premature, Hantam Ku Gerak Gerilya, dan favorit gw, Introvert, hawa shoegaze ada di lagu ini!

Performer selanjutnya adalah Santamonica, siapa yang tidak mengakui kedasyatan musik mereka versi rekaman studio maupun saat tampil di panggung! Dengan format band, Santamonica siap mengguncang audience, tapi tampaknya audience masih belum familiar dengan sound mereka! Menurut gw, Santamonica membagi pertunjukkan menjadi 3 bagian, part 1 menampilkan side B dari lagu-lagu mereka (hanya ada di double CD Curiouser and Curiouser), part 2 menampilkan side A (hits single mereka), dan part 3 Santamonica membawakan Silent Society versi yang sangat panjang ditambah noise session sebagai penutup yang manis! Posisi gw berada tepat di depan panggung, sangat menikmati pertunjukkan mereka karena sound system yang tidak bermasalah!

Begitu Santamonica menyelesaikan set mereka, gw dan Dilla cabut keluar nyari makan nasi kucing dan teh panas di angkringan, gw juga gak tertarik melihat band selanjutnya, Monkey to Millionare, yang gw heran ternyata sebagian besar audience sangat menantikan penampilan mereka bahkan mereka memenuhi depan panggung dan menyanyi bersama. Maka yang menjadi bintang malam itu bukan The Porno atau Santamonica melainkan Monkey to Millionare. Tapi bagi gw tetep The Porno dan Santamonica! Jam 23.15 gw pamit dengan anak-anak karena gw harus pulang ke Surabaya naik kereta Gayabaru Malam. Dilla kembali mengantarkan gw ke Solo Jebres dan jam 04.15 gw tiba dengan mata mengantuk di Stasiun Gubeng! Menjalani 23 Jam untuk The Porno dan Santamonica, sangat menyenangkan!

foto oleh Alfan dan Tinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar