Minggu, 21 Februari 2010

Taring Padi:Praktik Budaya Radikal di Indonesia


Judul : Taring Padi:Praktik Budaya Radikal di Indonesia

Penulis : Heidi Arbuckle

Penerbit : LKiS (2010)

Jumlah hal : i-xxiv + 192 halaman


Buku ini merupakan terjemahan dari tesis yang dilakukan oleh Arbuckle pada tahun 2000, yang lebih tepat disebut sebagai sebuah dokumen sejarah ketimbang sebagai hasil penelitian etnografi. Fokus kajian adalah kelompok budaya radikal, Taring Padi yang dibentuk pada 21 Desember 1998 dengan tujuan pengembangan seni kerakyatan bagi kelangsungan perjuangan demokrasi popular di Indonesia.

Faruk HT melihat Taring Padi sebagai gerakan seni aksi, seni kolektif, dan seni jaringan yang dijabarkan oleh Arbuckle,  seni aksi sebagai seni sebagai senjata dalam tiap aksi dan demonstrasi pasca-Soeharto, seni kolektif diwujudkan dalam produksi seni secara kolektif berupa baliho, poster cukil-kayu, figur wayang, dan booklet popular:Terompet Rakyat, dan  seni jaringan yang dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan komunitas petani di Jawa Tengah dan para pemuda di sebuah kawasan industri di Tangerang sebagai bentuk praktik budaya progesif. Arbuckle menilai Taring Padi telah mengusung seni propaganda melampaui derajat yang pernah dilakukan LEKRA.

Karya ini menerapkan lisensi Creative Commons untuk keperluan nonkomersial versi 3.0, suatu terobosan yang dilakukan dalam dunia penerbitan di Indonesia (tinta). 

(tulisan ini dipublikasikan oleh Suave edisi Februari 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar